Catatan Materi Seminar Nasional Pendidikan Dasar PPS Universitas Negeri Jakarta



Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta telah menyelenggarakan Seminar Nasional yang mengusung tema “menyongsong transformasi pendidikan abad 21” di Aula Gedung Ki Hajar Dewantara (26/11/2018). Tema ini mengajak narasumber dan peserta untuk berdiskusi mengenai problematika, tantangan, dan strategi efektif dalam menyiapkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang bernuansa abad 21 atau revolusi industri 4.0.

Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D (Dosen PPS UNJ dan Wamendikbud 2010-2011) yang berperan sebagai pembicara kunci dalam seminar ini menjelaskan bahwa: 1)  kondisi pendidikan SD berkaitan erat dengan perjalanan sistem pengangkatan guru dari masa ke masa, 2) perlu pemikiran kritis terhadap model pembinaan guru yang efektif dalam menghasilkan guru literat dan pembelajar sepanjang hayat, dan 3) kecemasan terhadap rendahnya mutu pendidikan SD di Indonesia di banding negara lain seharusnya menjadi panggilan jiwa bagi setiap pihak untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan SD. Dalam paparannya, beliau mengajak agar LPTK, pemerintah, dan praktisi untuk memperkuat kerjasamanya dalam mengevaluasi problematika pembelajaran di SD, mengembangkan sistem evaluasi dan instrumen standar proses pembelajaran yang ketat, dan memberikan mentoring kepada guru dengan pendekatan interpersonal di sekolahnya masing-masing.

Bapak Dr. H. Khamim, M.Pd (Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud) yang berperan sebagai narasumber memberikan pemaparan mengenai tantangan, kerangka strategis, dan upaya-upaya Direktorat Pembinaan SD dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kecakapan literasi, karakter, dan keterampilan abad 21. Menurut beliau, guru abad 21 tidak cukup dengan keterampilan mengajar saja, melainkan ia harus mampu mendidik, menginspirasi, dan menggerakkan peserta didiknya untuk lebih baik. Oleh karena itu, Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar (DITPSD) telah menerapkan teknis pelatihan guru berbasis aplikasi TIK sebagai salah satu bentuk peningkatan kompetensi guru SD di luar jam mengajar (sore hari). Selain itu, DITPSD juga mengajak LPTK untuk bersama-sama dalam memecahkan problematika guru dalam menerapkan pembelajaran abad 21.
Bapak Ir. Hendarman, M.Sc, Ph.D (Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan Kemendikbud) yang juga berperan sebagai narasumber menjelaskan tantangan, kebijakan-kebijakan, capaian, dan transformasi LPTK di abad 21. Menurutnya, LPTK harus membekali lulusannya dengan karakter yang kuat, kecakapan literasi, dan kompetensi masyarakat abad 21 (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif). Oleh karena itu, LPTK harus melakukan transformasi dalam 7 aspek, yaitu: pemenuhan tenaga pengajar yang bernuansa Revolusi Industri 4.0, penyusunan kurikulum yang selaras dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0, membenahi penyaringan siswa agar yang masuk adalah siswa yang berkualitas, Penggunaan platform digital dalam proses pembelajaran/perkuliahan, kolaborasi antara LPTK dalam proses pemagangan calon guru, memperkuat keterlibatan berbagai pihak dalam pengembangan program, dan menyediakan sarana dan prasarana peralatan praktek yang sesuai.

Hasil diskusi peserta dengan narasumber telah melahirkan beberapa kesepakatan, diantaranya: 1) semua pihak memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan mutu pendidikan SD, 2) perbaikan mutu pendidikan SD dimulai dengan bersikap profesional dan senang berbagi kompetensi dengan orang lain, dan 3) sinergi antara LPTK, pemerintah daerah, dan Kemendikbud perlu diperkuat dan diwujudkan dalam berbagai program peningkatan mutu pendidikan.
Hamdan Husein Batubara

Insan cendikia yang senang belajar, berdiskusi, dan berbagi ilmu pengetahuan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama